Sabtu, 19 Mei 2012

obesitas

 

Polusi Udara Pengaruhi Obesitas



polusi udara
Polusi udara bukan hanya menyebabkan masalah pada sistem pernafasan dan paru-paru. Lebih dari itu, zat polisiklik hidrokarbon aromatic (PHA) yang ada dalam komponen polusi udara, juga memengaruhi tingkat obesitas. Demikian menurut penelitian dari Columbia University Center for Children’s Environmental Health.
PAH dicemarkan dari pembakaran batubara, solar, minyak dan gas, dan zat organik seperti tembakau. Sementara itu, mesin yang berbahan bakar solar turut memberikan polutan terburuk dibanding mesin bensin,
PAH yang masuk melalui ibu hamil bisa memengaruhi janin di perut. Zat ini menurunkan IQ anak-anak pasca-kelahiran. Selain itu juga menyebabkan masalah kecemasan, depresi, dan konsentrasi pada anak muda. PAH juga punya sifat karsinogenik dan mengganggu sitem endokrin tubuh. Sistem ini berpengaruh pada mood, petumbuhan dan perkembangan, metabolisme, fungsi seksual, dan reproduksi.
Hubungan antara PAH ini ditemukan dari pengamtan terhadap wanita hail yang terpapar PAH. Mereka yang punya PAH tinggi selama kehamilan memiliki anak-anak yang berisiko terhadap obesitas dua kali lebih mungkin saat berusia lima tahun. Saat berusia tujuh tahun, risiko obesitas menjadi 2,26 kali. Faktor obesitas ini tidak dipengaruhi oleh kemiskinan maupun tingkat pendapatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar